Kisah Malaikat Penjaga Laut
Minggu, 28 November 2010
Sebuah Kisah Tentang Malaikat penjaga laut ini di publish karena aku menganggapnya kisah ini dapat memberikan tambahan keimanan akan adanya malaikat.
Sebagai bahan renungan, selain Kisah Abu Nawas ada baiknya ada renungan lain.
Malaikat Allah SWT jumlahnya sangat banyak.
Selain 10 malaikat yang sudah diketahui, ternyata masih banyak malaikat lainnya yang memiliki tugas masing-masing.
Salah satunya adalah malaikat penjaga laut.
Di dalam kitab Irsyadul Ibad dijelaskan bahwa ada seorang Nasrani Paderi yang bertobat dari agamanya (Nasrani).
Orang Nasrani ini memilih masuk Islam.
Keislamannya diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam.
Karena begitu kuat dorongannya untuk memeluk Islam, akhirnya nasrani ini berangkat ke Makkah dan melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali.
Setelah Thawaf berakhir, ia merasakan guncangan batin yang hebat.
Ia seolah merasakan kenikmatan beribadah daripada sebelumnya.
Karena kondisi puncak keimanan itulah akhirnya ia memutuskan melakukan pengembaraan mencari tempat yang sunyi.
Bertemu Malaikat Laut.
Setiap hari ia berjalan tanpa arah dan tujuan hingga ketika ia sampai di suatu tempat di pinggir laut, ia menghentikan langkahnya.
Saat itu waktu sudah gelap gulita.
Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan.
Suasana hatinya bercampur aduk antara takut, was-was dari ancaman binatang yang bisa tiap saat menerkamnya.
Karena itu orang Nasrani ini memutuskan untuk memanjat pohon yang besar.
Akan tetapi di atas pohon, ia tidak bisa tidur dan terlebih lagi pada saat terdengar suara binatang buas yang bersahutan.
Ketika suara itu semakin jelas, ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk aneh yang sangat besar.
Dia adalah malaikat penjaga laut.
Wujud makhluk itu berkepala seperti burung kasuari tapi berwajah seperti manusia.
Badannya seperti unta yang memiliki punuk, ekornya seperti ikan.
Orang Nasrani itu menganggapnya aneh karena hanya muncul di permukaan laut saja.
Ia kemudian berteriak.
"Hai siapa itu?" begitu teriaknya.
"Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku?" tegur makhluk itu.
Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya.
Saat ia turun dari pohon, ia terkejut melihat lebih dekat bentuk asli makhluk itu dan ia berniat untuk lari karena takut.
Tapi ia ditegur oleh malaikat itu.
Malaikat Laut Salah Satu Tentara Nabi Khidir a.s.
"Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku?
Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa," ucapa malaikat laut itu.
Maka berhentilah Nasrani tadi dan kemudian makhluk tersebut mulai memperkenalkan dirinya bahkan ia adalah seorang malaikat yang Allah SWT ciptakan untuk berdiam di atas permukaan laut.
Ia merupakan salah satu bala tentara Allah SWT.
Setiap hari ia selalu melantunkan tasbih.
Malaikat itu juga mengaku sebagai salah satu malaikat bala tentara Nabi Khidir a.s di Lautan.
Orang Nasrani itupercaya, terlebih lagi setelah mengalami peristiwa tersebut, keyakinannya bertambah kuat terhadap Islam.
Ia meyakini bahwa apayang dipegang selama ini (agama Nasrani) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya.
Nabi Khidir a.s berkata,
"Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka pahalanya seperti pahala makhluk tersebut berdzikir dari awal hingga akhir hayatnya."
Sebagai bahan renungan, selain Kisah Abu Nawas ada baiknya ada renungan lain.
Malaikat Allah SWT jumlahnya sangat banyak.
Selain 10 malaikat yang sudah diketahui, ternyata masih banyak malaikat lainnya yang memiliki tugas masing-masing.
Salah satunya adalah malaikat penjaga laut.
Di dalam kitab Irsyadul Ibad dijelaskan bahwa ada seorang Nasrani Paderi yang bertobat dari agamanya (Nasrani).
Orang Nasrani ini memilih masuk Islam.
Keislamannya diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam.
Karena begitu kuat dorongannya untuk memeluk Islam, akhirnya nasrani ini berangkat ke Makkah dan melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali.
Setelah Thawaf berakhir, ia merasakan guncangan batin yang hebat.
Ia seolah merasakan kenikmatan beribadah daripada sebelumnya.
Karena kondisi puncak keimanan itulah akhirnya ia memutuskan melakukan pengembaraan mencari tempat yang sunyi.
Bertemu Malaikat Laut.
Setiap hari ia berjalan tanpa arah dan tujuan hingga ketika ia sampai di suatu tempat di pinggir laut, ia menghentikan langkahnya.
Saat itu waktu sudah gelap gulita.
Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan.
Suasana hatinya bercampur aduk antara takut, was-was dari ancaman binatang yang bisa tiap saat menerkamnya.
Karena itu orang Nasrani ini memutuskan untuk memanjat pohon yang besar.
Akan tetapi di atas pohon, ia tidak bisa tidur dan terlebih lagi pada saat terdengar suara binatang buas yang bersahutan.
Ketika suara itu semakin jelas, ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk aneh yang sangat besar.
Dia adalah malaikat penjaga laut.
Wujud makhluk itu berkepala seperti burung kasuari tapi berwajah seperti manusia.
Badannya seperti unta yang memiliki punuk, ekornya seperti ikan.
Orang Nasrani itu menganggapnya aneh karena hanya muncul di permukaan laut saja.
Ia kemudian berteriak.
"Hai siapa itu?" begitu teriaknya.
"Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku?" tegur makhluk itu.
Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya.
Saat ia turun dari pohon, ia terkejut melihat lebih dekat bentuk asli makhluk itu dan ia berniat untuk lari karena takut.
Tapi ia ditegur oleh malaikat itu.
Malaikat Laut Salah Satu Tentara Nabi Khidir a.s.
"Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku?
Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa," ucapa malaikat laut itu.
Maka berhentilah Nasrani tadi dan kemudian makhluk tersebut mulai memperkenalkan dirinya bahkan ia adalah seorang malaikat yang Allah SWT ciptakan untuk berdiam di atas permukaan laut.
Ia merupakan salah satu bala tentara Allah SWT.
Setiap hari ia selalu melantunkan tasbih.
Malaikat itu juga mengaku sebagai salah satu malaikat bala tentara Nabi Khidir a.s di Lautan.
Orang Nasrani itupercaya, terlebih lagi setelah mengalami peristiwa tersebut, keyakinannya bertambah kuat terhadap Islam.
Ia meyakini bahwa apayang dipegang selama ini (agama Nasrani) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya.
Nabi Khidir a.s berkata,
"Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka pahalanya seperti pahala makhluk tersebut berdzikir dari awal hingga akhir hayatnya."