Abu Nawas Tidak Berdusta
Senin, 12 September 2011
Kisah Abu Nawas nongol lagi.
Kali ini tentang benarnya ucapan Abu Nawas yang diakui sendiri oleh raja Harun Ar Rasyid.
Baca kisahnya ya dan jangan lupa beri semangat kepada blog ini agar bisa menyajikan yang lebih baik.
Kisahnya.
Pada suatu waktu, ketika Raja Harun Ar Rasyid sedang menunaikan ibadah haji, tiba-tiba saja dia teringat akan Abu Nawas pada saat memasuki kota Kuffah.
Untuk memenuhi rasa kangennya, Baginda raja menyuruh para pengawalnya untuk mencari Abu Nawas sekaligus menghadapkan ke hadapannya.
Raja berpesan, nanti kalau sudah bertemu, tolong Abu Nawas diberi pakaian berwarna hitam dan celanan panjang yang nantinya diletakkan di atas kepala Abu Nawas.
Setelah mencari ke segala penjuru kota, akhirnya Abu Nawas bisa ditemukan juga. Tak berapa lama kemudian Abu Nawas datang juga dengan pakaian hitam dan celanan panjang yang ditaruh di atas kepalanya.
Setelah ada di hadapan raja, Abu Nawas berkata,
"Wahai Baginda, Amirul Mukminin, aku memohon kepada Allah SWT semoga Allah memberikan rezeki dan melapangkan anugerahNya kepada Tuanku," kata Abu Nawas.
"Ya, terima kasih, Amiin..." jawab Raja Harun Ar Rasyid.
Setelah kejadian itu, Raja Harun Ar Rasyid pergi meninggalkan kota Kuffah dan melanjutkan perjalanan. Banyak penduduk Kuffah yang terheran-heran dengan tingkah laku Abu Nawas itu. Dia malah mendoakan sang raja sambil menaruh celanan panjang di atas kepalanya.
"Wahai Abu Nawas, begitukah caranya engkau mendoakan Amirul Mukminin," tanya beberapa warga yang melihat kejadian itu.
"Diamlah wahai semua, Celakalah semua, tidak ada yang lebih disukai oleh Amirul Mukminin kecuali harta dan uang," jawab Abu Nawas dengan santainya.
Abu Nawas segera berlalu dari tempat itu.
Karena ada yang iri atau entah mencari muka di hadapan raja, maka ada salah seorang yang melaporkan kejadian itu tentang ucapan Abu Nawas yang mengatakan bahwa rajanya menyukai harta dan uang.
Betapa terkejutnya si pelapor ini dengan jawaban yang diucapkan oleh raja mereka.
"Demi Allah, ia tidak berdusta, Abu Nawas berkata benar,"
Si pelapor menjadi malu karena kejadian ini.
Kali ini tentang benarnya ucapan Abu Nawas yang diakui sendiri oleh raja Harun Ar Rasyid.
Baca kisahnya ya dan jangan lupa beri semangat kepada blog ini agar bisa menyajikan yang lebih baik.
Kisahnya.
Pada suatu waktu, ketika Raja Harun Ar Rasyid sedang menunaikan ibadah haji, tiba-tiba saja dia teringat akan Abu Nawas pada saat memasuki kota Kuffah.
Untuk memenuhi rasa kangennya, Baginda raja menyuruh para pengawalnya untuk mencari Abu Nawas sekaligus menghadapkan ke hadapannya.
Raja berpesan, nanti kalau sudah bertemu, tolong Abu Nawas diberi pakaian berwarna hitam dan celanan panjang yang nantinya diletakkan di atas kepala Abu Nawas.
- Melarang Rukuk dan Sujud saat Shalat
- Raja Nyaris Terbunuh
- Tertipu Sandal Ajaib
- Selamatkan Raja dengan Sorban Usang
- Tertipu Obat Ajaib
- Cara Membagi Hukuman
- Membalas Tipuan Raja
Setelah mencari ke segala penjuru kota, akhirnya Abu Nawas bisa ditemukan juga. Tak berapa lama kemudian Abu Nawas datang juga dengan pakaian hitam dan celanan panjang yang ditaruh di atas kepalanya.
Setelah ada di hadapan raja, Abu Nawas berkata,
"Wahai Baginda, Amirul Mukminin, aku memohon kepada Allah SWT semoga Allah memberikan rezeki dan melapangkan anugerahNya kepada Tuanku," kata Abu Nawas.
"Ya, terima kasih, Amiin..." jawab Raja Harun Ar Rasyid.
Setelah kejadian itu, Raja Harun Ar Rasyid pergi meninggalkan kota Kuffah dan melanjutkan perjalanan. Banyak penduduk Kuffah yang terheran-heran dengan tingkah laku Abu Nawas itu. Dia malah mendoakan sang raja sambil menaruh celanan panjang di atas kepalanya.
"Wahai Abu Nawas, begitukah caranya engkau mendoakan Amirul Mukminin," tanya beberapa warga yang melihat kejadian itu.
"Diamlah wahai semua, Celakalah semua, tidak ada yang lebih disukai oleh Amirul Mukminin kecuali harta dan uang," jawab Abu Nawas dengan santainya.
Abu Nawas segera berlalu dari tempat itu.
Karena ada yang iri atau entah mencari muka di hadapan raja, maka ada salah seorang yang melaporkan kejadian itu tentang ucapan Abu Nawas yang mengatakan bahwa rajanya menyukai harta dan uang.
Betapa terkejutnya si pelapor ini dengan jawaban yang diucapkan oleh raja mereka.
"Demi Allah, ia tidak berdusta, Abu Nawas berkata benar,"
Si pelapor menjadi malu karena kejadian ini.