Terpancing Emosi
Senin, 04 April 2011
Seorang teolog sakit, ia mendengar bahwa Abu Nawas itu seorang yang mistikus.
Dan dalam keadaannya yang setengah sadar, ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya.
Akhirnya ia dikirimkan kepada Abu Nawas.
"Buatkan aku doa yang bisa membuatku memasuki dunia lain, bukankah engkau terkenal pandai dalam berhubungan dengan dimensi lain," kata teolog.
"Dengan senang hat," kata Abu Nawas.
"Tuhan...tolonglah aku, setan...tolonglah aku," ujar Abu Nawas.
Lupa dengan rasa sakitnya, teolog ini bangkit dari duduknya karena tersinggung luar biasa.
"Abu Nawas, kamu pasti sudah gila," kata teolog ini.
"Tidak sepenuhnya sahabatku, seseorang yang berada dalam kondisi seperti engkauini, tidak akan mampu menangkap kesempatan.
Jika ia melihat dua alternatif, ia mencoba membuktikan yang mana yang berhasil."
Dan dalam keadaannya yang setengah sadar, ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya.
Akhirnya ia dikirimkan kepada Abu Nawas.
"Buatkan aku doa yang bisa membuatku memasuki dunia lain, bukankah engkau terkenal pandai dalam berhubungan dengan dimensi lain," kata teolog.
"Dengan senang hat," kata Abu Nawas.
"Tuhan...tolonglah aku, setan...tolonglah aku," ujar Abu Nawas.
Lupa dengan rasa sakitnya, teolog ini bangkit dari duduknya karena tersinggung luar biasa.
"Abu Nawas, kamu pasti sudah gila," kata teolog ini.
"Tidak sepenuhnya sahabatku, seseorang yang berada dalam kondisi seperti engkauini, tidak akan mampu menangkap kesempatan.
Jika ia melihat dua alternatif, ia mencoba membuktikan yang mana yang berhasil."