Nyanyian Abu Nawas di Kuburan
Jumat, 09 September 2011
Kisah Abu Nawas hadir dengan renungan di sebuah kuburan.
Pada suatu ketika ada seseorang yang sedang berjalan-jalan, dan setelah sampai di jalan sekitar makam, dirinya melihat Abu Nawas sedang berada di sebuah kuburan. Orang itu kemudian mendekatinya. Di sana ternyata Abu Nawas sedang menggantungkan kakinya di sebuah nisan kuburan.
"Wahai Abu Nawas, apa yang engkau lakukan di sini?" tanya orang itu.
"Aku sedang bercengkerama dengan suatu kaum yang tidak pernah menyakitiku, dan apabila aku telah tiada, mereka tidak menggunjingku," jawab Abu Nawas.
"Harga-harga sandang pangan papan mulai naik, tidakkah engkau mau ikut berdoa kepada Allah SWT, agar harga-harga bisa terkendali?" kata orang itu.
"Demi Allah, aku tidak mau peduli meskipun dibayar satu dinar sekalipun. Sesungguhnya Allah telah meminta kita untuk menyembah-Nya sebagaimana perintah-Nya dan Allah memberikan rezeki kepada kita sebagaimana yang telah dijanjikan."
Abu Nawas kemudian bertepuk tangan dan bernyanyi,
"Wahai penikmat dunia dan perhiasaannya.
Kedua matanya tak pernah tidur dari kelezatannya.
Kau hanya sibuk dengan apa yang tak teraih."
Apa yang hendak dikata ketika berjumpa dengan-Nya?
- Istana Raja Hancur Karena Lalat
- Mengobati Sakit dengan Telur Unta
- Abu Nawas Dua Kali Terbebas dari Kematian
- Abu Nawas Menipu Tuhan
- Sayembara Menaklukkan Gajah Berhadiah
- Cara Berkebun Abu Nawas
- Sindiran Abu Nawas Kepada Pejabat Pemerintah
- Kisah Semut dan Belalang
Pada suatu ketika ada seseorang yang sedang berjalan-jalan, dan setelah sampai di jalan sekitar makam, dirinya melihat Abu Nawas sedang berada di sebuah kuburan. Orang itu kemudian mendekatinya. Di sana ternyata Abu Nawas sedang menggantungkan kakinya di sebuah nisan kuburan.
"Wahai Abu Nawas, apa yang engkau lakukan di sini?" tanya orang itu.
"Aku sedang bercengkerama dengan suatu kaum yang tidak pernah menyakitiku, dan apabila aku telah tiada, mereka tidak menggunjingku," jawab Abu Nawas.
"Harga-harga sandang pangan papan mulai naik, tidakkah engkau mau ikut berdoa kepada Allah SWT, agar harga-harga bisa terkendali?" kata orang itu.
"Demi Allah, aku tidak mau peduli meskipun dibayar satu dinar sekalipun. Sesungguhnya Allah telah meminta kita untuk menyembah-Nya sebagaimana perintah-Nya dan Allah memberikan rezeki kepada kita sebagaimana yang telah dijanjikan."
Abu Nawas kemudian bertepuk tangan dan bernyanyi,
"Wahai penikmat dunia dan perhiasaannya.
Kedua matanya tak pernah tidur dari kelezatannya.
Kau hanya sibuk dengan apa yang tak teraih."
Apa yang hendak dikata ketika berjumpa dengan-Nya?