Diselamatkan Keledai dari Hukuman Raja
Rabu, 17 Agustus 2016
Kisak Abu Nawas nan cerdik serta lucu, cocok sebagai bacaan hiburan bagi kawan-kawan semuanya di dunia nyata maupun di dunia gaib.
Kali ini mengambil judul yang ada hubungannya dengan keledai. Semua tahu kan, kalau keledai itu sering dihubung-hubungkan dengan hewan yang paling dungu di dunia.
Hingga akhirnya sampai juga ke perkataan manusia bahwa kalau orang yang kurang pandai tersebut disebut dengan seperti keledai.
Langsung saja, alkisah, Raja Harun Ar Rasyid bermimpi sangat aneh. Karena keanehan tersebut ada hubungannya dengan Abu Nawas, maka dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap Raja.
Setelah bertatap muka, raja berkata,
"Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan laki-laki yang sudah teramat tua. Dan ia memakai jubuh yang berwarna putih dan berkata bahwa negerinya akan segera ditimpa malapetaka jika orang yang memiliki nama Abu Nawas masih berdiam di negerinya."
"Mimpi yang sangat aneh, Paduka...," kata Abu Nawas menyela.
"Terus orang tua itu bilang bahwa Abu Nawas harus segera diusir dari negeri karena selalumembawa kesialan. Dia boleh kembali asalkan tidak boleh berjalan kaki, merangkak, melompat, berlari, menunggang keledai atau tunggangan yang lain, " ujar raja.
Akhirnya Abu Nawas tunduk dan patuh dengan titah rajanya. Dengan bekal secukupnya, Abu Nawas mulai menaiki keledainya, meninggalkan istri dan anaknya.
Di dalam perjalanan, Abu Nawas merasa sangat rindu dengan keluarganya. Dia berpikir keras untuk menemukan jalan keluarnya. Semoga saja Allah SWT memberikan petunjuk sehingga bisa terlepas dari pengasingan dan bisa berkumpul lagi dengan keluargnya.
Sudah setengah bulan lamanya, Abu Nawas melakukan tahajud dan berpikir mencari solusi yang tepat, namun belum juga menemukan.
"Apa aku harus meminta bantuan orang lain saja ya, ah tapi aku tak mau merepotkan orang lain dan aku harus mampu menolong diriku sendiri," guman Abu Nawas.
Nah,pada hari keduapuluh, Abu Nawas menemukan ide yang cemerlang, karena cara yang ditempuhnya sama sekali tak melanggar larangan raja.
Tak terasa juga, Abu Nawas telah sampai di pintui gerbang kerajaan. Rakyat pun menyambutnya dengan suka cita.
Dan kabar kembalinya Abu Nawas ini terdengar juga oleh raja. Baginda raja sangat yakin sekali bahwa kembalinya Abu Nawas telah melanggar salah satu larangannya.
Maka segera dipanggilllah Abu Nawas. Setelah mendapapat penjelasan dan saksi yang melihatnya, ternyata Abu Nawas menggelayut di bawah perut keledai.
Raja sangat kecewa karena Abu Nawas berhasil dan terbebas dari hukuman. Karena Abu Nawas memang tidak mengendai keledai.
Kali ini mengambil judul yang ada hubungannya dengan keledai. Semua tahu kan, kalau keledai itu sering dihubung-hubungkan dengan hewan yang paling dungu di dunia.
Hingga akhirnya sampai juga ke perkataan manusia bahwa kalau orang yang kurang pandai tersebut disebut dengan seperti keledai.
Langsung saja, alkisah, Raja Harun Ar Rasyid bermimpi sangat aneh. Karena keanehan tersebut ada hubungannya dengan Abu Nawas, maka dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap Raja.
Setelah bertatap muka, raja berkata,
"Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan laki-laki yang sudah teramat tua. Dan ia memakai jubuh yang berwarna putih dan berkata bahwa negerinya akan segera ditimpa malapetaka jika orang yang memiliki nama Abu Nawas masih berdiam di negerinya."
"Mimpi yang sangat aneh, Paduka...," kata Abu Nawas menyela.
"Terus orang tua itu bilang bahwa Abu Nawas harus segera diusir dari negeri karena selalumembawa kesialan. Dia boleh kembali asalkan tidak boleh berjalan kaki, merangkak, melompat, berlari, menunggang keledai atau tunggangan yang lain, " ujar raja.
Akhirnya Abu Nawas tunduk dan patuh dengan titah rajanya. Dengan bekal secukupnya, Abu Nawas mulai menaiki keledainya, meninggalkan istri dan anaknya.
Di dalam perjalanan, Abu Nawas merasa sangat rindu dengan keluarganya. Dia berpikir keras untuk menemukan jalan keluarnya. Semoga saja Allah SWT memberikan petunjuk sehingga bisa terlepas dari pengasingan dan bisa berkumpul lagi dengan keluargnya.
Sudah setengah bulan lamanya, Abu Nawas melakukan tahajud dan berpikir mencari solusi yang tepat, namun belum juga menemukan.
"Apa aku harus meminta bantuan orang lain saja ya, ah tapi aku tak mau merepotkan orang lain dan aku harus mampu menolong diriku sendiri," guman Abu Nawas.
Nah,pada hari keduapuluh, Abu Nawas menemukan ide yang cemerlang, karena cara yang ditempuhnya sama sekali tak melanggar larangan raja.
Tak terasa juga, Abu Nawas telah sampai di pintui gerbang kerajaan. Rakyat pun menyambutnya dengan suka cita.
Dan kabar kembalinya Abu Nawas ini terdengar juga oleh raja. Baginda raja sangat yakin sekali bahwa kembalinya Abu Nawas telah melanggar salah satu larangannya.
Maka segera dipanggilllah Abu Nawas. Setelah mendapapat penjelasan dan saksi yang melihatnya, ternyata Abu Nawas menggelayut di bawah perut keledai.
Raja sangat kecewa karena Abu Nawas berhasil dan terbebas dari hukuman. Karena Abu Nawas memang tidak mengendai keledai.